Entah kita membayangkan Argentina sebagai negeri dengan gedung pertunjukan tango dan lapangan polo, atau Korea Selatan, Republik Ceko, dan Polandia sebagai band garasi yang dipenuhi bakat yang hampir menjadi bintang dunia, ada satu kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara ekonomi pasar berkembang ini: pertumbuhan ekonomi yang pesat. Misalnya, antara tahun 2002 dan 2017, pendapatan per kapita mereka naik sebesar 5,2% per tahun dibandingkan dengan hanya 2,6% di AS dan 3,1% di Inggris.
Tidak ada satu penjelasan tunggal mengapa negara-negara ini menikmati pertumbuhan yang begitu kuat. Kebangkitan Tiongkok sebagian besar berasal dari ekspor manufaktur berbiaya rendah, sementara India diuntungkan oleh jasa dan komoditas. Keberhasilan relatif Amerika Latin didorong oleh kekayaan sumber daya alam, sementara banyak ekonomi Eropa tengah dan timur berakselerasi melalui integrasi ke dalam rantai pasokan barat.
Namun, secara umum, pasar berkembang dikenal karena menawarkan tenaga kerja yang hemat biaya dan sangat terampil. Mereka juga merupakan sumber bahan baku dan energi, sehingga perusahaan yang berekspansi ke sana sering kali diuntungkan dari biaya produksi yang lebih rendah serta penghematan logistik. Selain itu, beberapa juga berupaya untuk naik ke rantai nilai dalam manufaktur, yang memungkinkan mereka menghasilkan produk yang lebih canggih yang dapat dijual dengan harga lebih tinggi di pasar global.