Perekonomian global lebih saling terhubung daripada sebelumnya. Karena bisnis dan konsumen terhubung dengan orang-orang lintas batas, ekonomi lebih terpengaruh oleh peristiwa di negara lain. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif.

Salah satu manfaat globalisasi adalah pengurangan atau penghapusan hambatan perdagangan. Hal ini memungkinkan bisnis memperoleh akses ke berbagai sumber daya dan tenaga kerja yang lebih luas, yang membantu mereka mengembangkan produk mereka secara lebih efisien. Hal ini juga mengurangi biaya operasional dengan menurunkan harga bagi konsumen dan memberi perusahaan fleksibilitas yang lebih besar dalam menanggapi guncangan sisi penawaran.

Namun, globalisasi memiliki efek negatif pada perekonomian ketika menyebabkan perpindahan pekerjaan dan hilangnya kendali lokal. Hal ini juga dapat menyebabkan kesenjangan yang lebih tinggi antara individu kaya dan berpenghasilan rendah di suatu negara.

Dampak lain dari globalisasi adalah meningkatnya risiko resesi global. Krisis keuangan 2007-2009 menunjukkan betapa eratnya hubungan pasar dunia. Peningkatan globalisasi juga telah mengurangi kemampuan masing-masing negara untuk menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk mengelola ekonomi mereka.

Negara-negara berkembang dapat memperoleh lebih banyak manfaat dari globalisasi dengan berfokus pada stabilitas ekonomi makro, transparansi dalam pemerintahan, pendidikan berkualitas, dan infrastruktur modern. Mereka juga dapat meningkatkan standar hidup mereka dengan menerapkan prinsip-prinsip perdagangan bebas dan menyambut investasi asing.