Dampak Globalisasi Ekonomi terhadap Ketimpangan Sosial
Globalisasi ekonomi memberikan dampak signifikan terhadap struktur sosial dan ekonomi di Indonesia. Salah satu dampak yang paling terasa adalah meningkatnya ketimpangan sosial. "Ketimpangan sangat terlihat di Indonesia," ujar Prof. Dr. Haryo Aswicahyono, ekonom dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Dia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dan liberalisasi ekonomi cenderung memberikan keuntungan yang tidak merata. Ini berarti, hanya segelintir orang yang menikmati manfaat, sementara sebagian besar masyarakat lainnya malah terpinggirkan.
Ketimpangan ini terjadi tidak hanya dalam hal pendapatan, tapi juga akses terhadap layanan sosial, seperti pendidikan dan kesehatan. Misalnya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat melek huruf di wilayah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Ini adalah bukti bahwa globalisasi lebih banyak memberikan keuntungan bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar.
Solusi dalam Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi Ekonomi
Menyikapi masalah ini, tentunya dibutuhkan solusi yang komprehensif. Solusi pertama yang bisa diterapkan adalah memperkuat sistem jaminan sosial. "Jaminan sosial yang kuat bisa menjadi penyangga bagi masyarakat yang rentan terkena dampak negatif globalisasi," kata Dr. M. Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan RI. Dengan jaminan sosial yang kuat, masyarakat bisa mendapatkan akses yang sama terhadap layanan pendidikan dan kesehatan.
Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong pengembangan sektor pertanian. "Pertanian merupakan sektor yang paling rentan terkena dampak globalisasi. Oleh karena itu, pemerintah harus memperkuat sektor ini," ujar Prof. Dr. Bustanul Arifin, ahli ekonomi pertanian dari Universitas Lampung. Dengan begitu, masyarakat di pedesaan bisa mendapatkan manfaat yang merata dari globalisasi.
Terakhir, kita juga perlu membangun keterampilan dan kapasitas masyarakat untuk bersaing di era global. "Pendidikan dan pelatihan sangat penting untuk mempersiapkan masyarakat kita agar bisa bersaing di era global," kata Dr. Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Perdagangan RI.
Dengan demikian, globalisasi ekonomi bukan lagi menjadi ancaman, melainkan peluang bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tentunya, butuh kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mewujudkan hal ini.